TEMPO.CO, Solo - Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Jawa Tengah, Muhdi, menyatakan pilar perekonomian Indonesia saat ini ada pada UMKM. Hal itu ditunjukkan oleh dominannya kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional.
"Sektor UMKM ini mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup besar dan memegang peranan penting dalam pengembangan ekonomi lokal," ujar Muhdi, Kamis, 8 Juni 2023.
Meski begitu, kata Muhdi, data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) menunjukkan, dari 64,3 juta pelaku UMKM saat ini, yang telah berhasil menembus pasar ekspor sebanyak 14,5 persen di antaranya. Angka tersebut setara dengan 9,3 juta pelaku UMKM. Sedangkan 85,5 persen atau 54,9 juta pelaku UMKM lainnya belum Go Ekspor.
Dari sejumlah pelaku UMKM yang belum Go Ekspor ini, sebanyak 13 persen atau 18,1 juta pelaku UMKM belum mendapatkan pendampingan tentang tata cara ekspor produk yang dihasilkan oleh para pelaku UMKM.
Di samping itu, tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM juga sangat kompleks, tidak hanya suplai atau permodalan, namun juga dalam hal pembentukan atau dukungan terkait permintaan atau turunannya, seperti pasar, dan lain-lain, juga sangat dibutuhkan.
"Para pelaku UMKM menghadapi sejumlah tantangan di antaranya kesulitan dalam mengakses beberapa hal seperti permodalan, transaksi, teknologi, informasi, dan pasar," ungkapnya.
Ia menuturkan berdasarkan data Kemenkop UKM tahun 2021 tercatat bahwa jumlah pelaku UMKM mendominasi jumlah pelaku usaha di Indonesia, dengan jumlah pelaku UMKM mencapai 64,3 juta atau 99,99 persen dari jumlah pelaku usaha.
Di samping itu, UMKM juga memiliki kemampuan daya serap tenaga kerja yang cukup tinggi, yaitu mencapai 117 juta pekerja atau 96,9 persen dari daya serap tenaga kerja dunia usaha.
Kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 60,5 persen. Jumlah itu lebih banyak daripada yang disumbangkan oleh pelaku usaha besar 39,5 persen yang jumlahnya hanya 5.550 atau 0,01 dari jumlah pelaku usaha.
"Kondisi ini merupakan critical engine untuk perekonomian kita supaya maju dengan bertopang pada UMKM," katanya.
Lebih lanjut Ia mengatakan selama masa pandemik, UMKM yang terdampak Keberlangsungan usahanya mencapai 84,8 persen UMKM yang saat ini sudah kembali beroperasi normal. Hal itu menurutnya tak terlepas dari kebijakan pemerintah selama pandemik yang terbukti cukup efektif dalam menanggulangi dampak pandemi yang semakin parah.
Selanjutnya: Berdasarkan survei dari UNDP dan LPEM UI ...